ANALISIS KETEPATAN KODE DIAGNOSIS PENYAKIT BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS IMOGIRI II BANTUL
Abstract
Klasifikasi penyakit merupakan sistem yang mengelompokan penyakit-penyakit dan prosedur-prosedur yang sejenis ke dalam satu grup nomor kode penyakit dan tindakan yang sejenis. Analisis ketepatan pengisian kode diagnosis pada dokumen rekam medis sangat penting, apabila kode diagnosis tidak tepat/ tidak sesuai dengan ICD-10 akan menyebabkan turunnya mutu pelayanan di Puskesmas, data yang dihasilkan mempunyai tingkat validitas yang rendah, karena ketepatan kode sangat penting bagi Puskesmas seperti proses penyajian statistik laporan, sebagai dasar pembuatan laporan morbiditas rawat jalan dan laporan sepuluh besar penyakit, serta mempengaruhi kebijakan yang akan diambil oleh pihak manajemen Puskesmas. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 30 November 2021, dari 20 sampel rekam medis diperoleh ketidaktepatan pengkodean diagnosis penyakit sebanyak 55% dan kode diagnosis penyakit yang tepat sebesar 45%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketepatan kode diagnosis penyakit berdasarkan ICD-10 di Puskesmas Imogiri II Bantul. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, rancangan yang digunakan adalah survey cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 kepala rekam medis sebagai triangulator, 2 perawat umum, 2 dokter umum, 2 perawat gigi, 1 dokter gigi, dan 2 bidan. Objek dalam penelitian ini adalah 98 rekam medis pasien. Perolehan data dari penelitian ini melalui observasi partisipasi pasif, wawancara semi terstruktur, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian diagnosis dilakukan oleh perawat dan bidan. Dari hasil analisis ketepatan kode diagnosis penyakit di Puskesmas Imogiri II Bantul, dari total sampel sejumlah 98 rekam medis jumlah kode diagnosis yang tepat sebesar 48% atau 47 rekam medis, dan jumlah kode diagnosis yang tidak tepat sebesar 52,0% atau 51 rekam medis. Faktor penyebab ketidaktepatan yaitu man (manusia) yaitu sumber daya manusia yang tidak memenuhi kompetensi perekam medis, human error, dan belum adanya pelatihan khusus untuk petugas coding. Material (bahan-bahan) yaitu tidak ada buku ICD-10. Machine (mesin) yaitu SIMPUS belum update sehingga masih ada beberapa kode yang tidak ditemukan saat proses entry data. Methode (metode) yaitu belum adanya SOP tentang sistem kodifikasi penyakit dan belum adanya evaluasi/audit koding.
Full Text:
90-102Refbacks
- There are currently no refbacks.