PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP APLIKASI E-HEALTH PUBLIC PERCEPTION OF E-HEALTH APPLICATIONS

Arifatun Nisaa

Abstract


Latar belakang: Bidang kesehatan mengalami kemajuan pesat dengan mengadopsi internet dalam penerapannya, internet memudahkan pekerjaan dan memungkinkan terobosan baru dalam dunia kesehatan melalui e-health. Penelitian ini melihat bagaimana situs-situs e-health menjadi media konsultasi kesehatan secara online bagi masyarakat. Alasan apa yang melatarbelakangi pasien memilih berkonsultasi online dan bagaimana masyarakat menaruh kepercayaan konsultasi tanpa tatap muka khsusunya selama masa pandemic COVID-19 dengan menggunakan teori fenomenologi Alferd Schutz yang menitikberatkan pada motif. Metodologi Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil & Pembahasan: terdapat 71,4% responden merupakan pengguna aplikasi e-health sedangkan sisanya 28,6% bukan pengguna aplikasi tersebut. Rata-rata responden sudah menjadi pengguna aplikasi e-health sejak 2-3 tahun dan alasan mereka memilih aplikasi e-health cukup bervariasi, diantaranya simple, praktis, hasilnya akurat dan mereka tidak perlu repot untuk datang ke klinik ataupun pergi ke apotek karena aplikasi e-health sudah mencakup tahap pemeriksaan hingga pengambilan obat. Responden menganggap bahwa pemeriksaan menggunakan aplikasi e-health sama dengan pemeriksaan langsung ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 28,6% responden bukan pengguna e-health karena mereka mengakui sulit untuk beradabtasi dengan teknologi semacam ini, belum paham dan tidak tahu fungsi dari aplikasi e-health tersebut. Berkaitan dengan intensitas pengguna dalam memanfaatkan aplikasi tersebut, 71,4% responden mengakui hanya menggunakan aplikasi e-health hanya saat ada keluarga yang sakit dan mereka yakin bahwa hasil pemeriksaan dokter dalam aplikasi tersebut sama akuratnya dengan pemeriksaan dokter yang dilakukan secara langsung di fasilitas pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Motif seseorang menggunakan situs konsultasi kesehatan online di dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu because of motive dimana kondisi pandemic COVID-19 membuat pasien terlalu takut dan cemas untuk melakukan konsultasi tatap muka dan berkunjung ke rumah sakit, alasan kedua adalah karena keluhan dianggap bukanlah jenis yang berat sehingga pasien merasa melakukan konsultasi kesehatan online adalah hal praktis dan efisien. Motif yang kedua yaitu in order to motive dimana tujuan pasien melakukan konsultasi kesehatan online adalah karena ingin mendapatkan informasi dan solusi atas keluhan yang disampaikan, tujuan selanjutnya adalah karena adanya informasi tambahan, rekomendasi jenis vitamin atau obat yang sebaiknya dikonsumsi hingga rekomendasi untuk mengikuti konsultasi lanjutan ke dokter spesialis dan sebagainya sedangkan tujuan terakhir adalah untuk mencari ketenangan dan kenyamanan atas kekhawatiran dari gejala-gejala yang dirasakan menyerupai gejala COVID.

Full Text:

359-378

Refbacks

  • There are currently no refbacks.