KELENGKAPAN DAN KEAKURATAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS KASUS NEOPLASMA
Abstract
Latar Belakang: Coding merupakan kegiatan pengolahan data rekam medis yang dilakukan oleh coder dengan menggunakan ICD-10. Pemahaman coder akan tata cara coding dan aturan yang ada pada ICD-10 dapat mempengaruhi kelengkapan dan keakuratan kode. Keakuratan dan ketepatan dalam pemberian coding berpengaruh terhadap laporan yang dibuat.
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemahaman coder terhadap kelengkapan dan keakuratan pemberian kode diagnosis kasus neoplasma pada berkas rekam medis rawat inap tahun 2017 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Metode Penelitian: : Jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua petugas rekam medis. Sampel penelitian ini adalah coder rawat inap dengan studi dokumentasi sebesar 80 berkas rekam medis rawat inap kasus neoplasma tahun 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi menggunakan checklist observasi serta dengan wawancara menggunakan pedoman wawancara.
Hasil: Di Rs PKU Muhammadiyah Yogyakarta kode morfologi 80 (100%) tidak lengkap dan 0 (0%) lengkap, kode topografi 11(14%) tidak akurat dan 69(86%) akurat. Coder memahami aturan diharuskannya memberi kode topografi dan kode morfologi. Namun, coder tidak memberi kode morfologi pada berkas rekam medis tidak dilengkapi dengan kode morfologi dikarenakan keterbatasan waktu, “my hospital†yang tidak mendukung dan belum adanya untuk melengkapi kode morfologi pada kasus neoplasma.
Kesimpulan: coder paham terhadap aturan kodifikasi coder tidak memberikan kode morfologi keakuratan kode topografi 69 (86%).
Full Text:
Hal. 39-43Refbacks
- There are currently no refbacks.